Material bangunan daur ulang kini semakin diganderungi oleh para perusahaan konstruksi dalam menciptakan inovasi baru.
Hal tersebut diwujudkan melalui kolaborasi antara PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) dengan Parongpong RAW Lab atau laboratorium bahan limbah di Indonesia. Mengusung konsep berkelanjutan, menghadirkan instalasi dalam acara Indonesia Architecture & Conference (Arch:id) 2024.
Instalasi paviliun bernama 'Modular Lite' (MoLi), tidak hanya sekadar menampilkan nilai visualnya, namun instalasi ini juga merepresentasikan perubahan konstruksi yang positif terhadap lingkungan.
Modular Lite dihadirkan dengan paduan garis struktur baja Modular dengan bidang Prototiles . Prototiles terobosan yang digunakan ini merupakan bagian dalam mendukung konstruksi di masa depan yang lebih efisien, cepat, mudah, dan berkelanjutan.
Pavilun ini dilengkapi dengan material pendukung yang dibangun dari satu ton sampah dengan 500 kilogram sampah kemasan Saint-Gobain. Tak hanya itu bahan daur ulang lainnya yang menjadi fondasinya adalah masker sekali pakai 500 kilogram , jaring hantu , dan ampas kopi . Ubin akustik berkualitas yang dihadirkan telah diproduksi dengan prinsip sirkularitas.
Inovasi yang diciptakan dalam kolaborasi ini, menjadi solusi tantangan global di masa depan dengan sejumlah keunggulan. Proses pembangunan yang cepat tanpa menggunakan alat berat hingga dapat menjangkau area dengan akses yang terbatas. Mengutamakan konsep berkelanjutan dan pencapaian net zero emisi dalam proses pembangunannya.
Melalui sistem modular yang mengadopsi material sirkular ini, MoLi dan Prototile menawarkan ruang bangun yang aman dan nyaman. Tujuan utama yang menjadi kunci dalam pembangunan ini adalah menjaga bumi agar tetap menciptakan kelestarian lingkungan dengan material yang digunakan.