Jayaboard dari USG Global merupakan perusahaan ternama yang bergerak di bidang papan gipsum yang telah mempertahankan prestasinya sebagai TOP Brand selama bertahun-tahun. Lalu inovasi apa lagi yang ingin diberikan kepada konsumen? Jawabannya ada di pameran Arch:id 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 27-29 Februari 2020 di ICE BSD, Tangerang.
Baca juga, Ini Dia Material Eksterior yang Penuh Inovasi
Menempati booth di hall 3A, Jayaboard merancang sebuah instalasi desain yang berbeda dari biasanya. Bekerja sama dengan Alien Design Consultant, instalasi ini bagaikan pembuktian bahwa fungsi papan gipsum bisa digunakan sebagai pelapis dinding dan ceiling yang melengkung. Instalasi ini diberi nama "Beyond the Ceiling" menggunakan produk Sheetrock.
berkolaborasi dengan signify (philips) lighting, instalasi ini mengemas permainan pencahayaan yang dramatis dan menarik perhatian. brand samsung pun menampilkan teknologi berupa touch screen tv sebagai "kanvas digital" untuk medium menggambar bagi para pengunjung. diawali dengan gambar dasar berupa sketsa intalasi "beyond the ceiling", pengunjung dapat berkreasi dan berkompetisi. gambar terbaik akan mendapatkan hadiah menarik dari jayaboard.
Baca juga, City of Light, Pameran Pencahayaan Canggih dari Signify
Terdapat beberapa zona yang menampilkan produk dari Jayaboard. Di sisi kanan, terdapat produk Jayabell yang cocok digunakan ruang akustik karena mampu meredam suara.
sedangkan di sisi kiri, terdapat tempat yang tertutup bagai sanctuary area yang mengejutkan bagi pengunjung. bertajuk kontemplasi, area berdiameter 2.6 meter ini terasa berbeda dengan area lainnya. tempat ini terasa sangat tenang berkat finishing durock dari jayaboard, tanaman hijau, musik dari jbl speaker, bean bag, serta void yang memberikan pemandangan ke arah ceiling utama di luar.
baca juga, arch:id dari iai membuat gebrakan baru yang dinamis
Durock dari Jayaboard adalah produk yang cocok untuk area outdoor serta memiliki penampilan seperti beton ekspos.
Mengedepankan isu go green, Jayaboard menggunakan QR code dan Augmented Reality untuk menampilkan produknya secara digital. Jadi tidak ada lagi katalog fisik, namun e-catalog.