Dunia desain, arsitektur, maupun konstruksi merupakan lingkup profesi yang kerap didominasi dengan kaum pria. Namun, pada realitanya, kalangan perempuan turut menggemari beragam pekerjaan yang berkaitan dengan dunia desain ini. Beragam sosok wanita tampak menelurkan karir serta desain yang gemilang, baik di Indonesia, maupun di kancah mancanegara.
Salah satu kegemilangan yang ditorehkan oleh kaum wanita adalah pengadaan Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928. Inilah yang memdasari mengapa perayaan Hari Ibu di Indonesia, jatuh pada tanggal 22 Desember.
Dalam rangka mengapresiasi jasa para kaum hawa di Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember ini, CASA Indonesia ingin berbagi cerita para arsitek serta desainer wanita yang memberikan pengaruh signifikan dalam dunia desain dan arsitektur.
Siapa sajakah tokoh arsitek dan desainer wanita yang memukau industri desain kita serta patut diapresiasi di Hari Ibu? Berikut kisah lengkapnya.
Dalam karirnya, Irma Hardjakusumah pernah mengemban tugas merancang perhelatan pesta Emmy Award 2013 dan Governor's Ball Oscar 2015 berkat talenta dan ambisinya di Ethos Design, sebuah biro konsultan desain yang ia dirikan sejak tahun 2011.
Lea Aziz telah menyaksikan perjalanan industri desain selama 3 dekade dan berprofesi sebagai desainer interior, dosen, pembicara, dan pendiri biro desain interior bernama PT. Elenbee Dwi Panata.
Beliau kerap diundang sebagai pembicara di seminar luar negeri, seperti International Gathering of Designers di Cangzha, Tiongkok yang membahas tentang desain bandara di Indonesia berkat pengalamannya dalam proyek berkaitan ruang publik terutama bandar udara.
Diana Nazir merupakan pendiri dari konsultan interior yang dikenal dengan nama Artura Insanindo. Nama kantor ini berasal dari penggalan kata art yang mewakilkan kecintaan Diana Nazir atas dunia seni. Dalam desain yang digarapknya, karya seni kerap hadir sebagai bagian dari sebuah kesatuan bukan hanya sekedar pelengkap secara visual.
Pada awal bulan April 2019, beliau bersama Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) turut serta dalam Super Design Show di Milan, Italia sebagai kurator dalam menampilkan paviliun bertajuk Essential Jakarta.
pemikiran yang dalam sekaligus kritis merupakan beberapa hal yang terlihat saat menemui sosok wendy djuhara. ia meniti karir sebagai arsitek dengan bergabung dengan paramita abirama istasadhya (pai). pada tahun 2004, beliau memutuskan untuk mendirikan biro arsitek bersama dengan mendiang suaminya yang kemudian dikenal dengan djuhara+djuhara.
Baca juga, Ada di Mi Casa! Kado Untuk Hari Ibu Di Bawah 200ribu
Sebagai desainer interior perempuan muda Tanah Air, Mita Lukardi seakan tak pernah puas dengan karya-karya interiornya saja. Berbagai aksi kreatif lainnya kerap dilakoni pendiri M Design Consultant ini semata-mata karena segudang bakat yang dimilikinya seperti tak mampu ia bendung.
Salah satu karya ikonis yang pernah ia garap adalah interior ruang pameran di Museum Tekstil, Jakarta dengan tajuk pameran bernama Ulos, Hangoluan & Tondi.
Daliana Suryawinata adalah salah satu pendiri SHAU Indonesia (Studio for Hope in Architecture and Urbanism) yang dibentuk pada tahun 2008 di Rotterdam dan Munich. Proyek berkonteks urban serta menjunjung arsitektur yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, kerap menjadi dasar perancangan dari tim yang juga berbasis di Bandung, Jawa Barat ini. Di tengah masa pandemi, biro ini tetap mengharumkan nama Indonesia melalui proyek Microlibary Warak Kayu yang menyabet penghargaan Popular Choice Winner dalam kategori Institutional-libraries di penghargaan internasional Architizer A+Awards.
Baca juga, Prestasi Mendunia! 2 Arsitek Indonesia Raih Penghargaan
Tidak membatasi dirinya dalam spektrum desain interior, Kezia Karin turut dikenal dengan kepiawaiannya dalam mengekspresikan kreativitas dalam beragam instalasi seni yang hadir di beberapa pameran ternama.
Salah satunya adalah kerjasama ia dengan Viro dalam menghadirkan booth dari brand ini saat pameran Casa Indonesia. Kreasi diri ini ia tumpahkan melalui medium anyaman sintetis yang merepresentasikan budaya Indonesia secara abstrak dan gemulai.
Duo desainer dari Domisilium Studio kian memperlebar sayapnya dalam dunia desain. Salah satu pendirinya, yaitu Santi Alaysius yang kerap kali mengeksplorasi permainan motif dan warna dalam menciptakan karyanya. Selain desain, ia memiliki ketertarikan dengan dunia fashion yang terlihat dari blog yang ia miliki.
Alexandra merupakan seorang desainer interior berdarah Portugis dan Inggris. Beliau juga memiliki firma desain Champalimaud Design yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun ini dan telah menghasilkan berbagai karya-karya yang luar biasa.
The life of designer is a life of fight... Fight against the ugliness. Kutipan bernada satir dari mendiang desainer Massimo Vignelli itu memang cukup menggelitik. Tetapi memang itulah adanya, menjadi seorang desainer berarti berduet dengan keindahan. Apapun perspektif keindahan tersebut, tentu saja lahir dari buah pikir dan imajinasi berbaur akulturasi. Kompleksitas itulah yang tampak pada sosok Alexandra Champalimaud.
Arsitek wanita yang ikonis ini tentu tidak bisa terlupakan dan dilewatkan dalam daftar arsitek wanita ini. Menutup usia pada tahun 2016, bukan berarti menjadi akhir dari karir arsitektur dari Zaha Hadid. Beliau meninggalkan rekam jejak karya yang begitu ikonis dengan bentuk organik yang identik muncul pada fasad desain miliknya. Beragam karyanya menjadi terobosan dalam dunia arsitektur modern. Salah satunya adalah Dongdaemun Design Plaza, Seoul, Korea Selatan dan masih banyak lagi.
Tak hanya sebagai desainer interior, Katharine merupakan seorang petualang yang terus membuka diri untuk beragam pengalaman baru dari berbagai tempat yang pernah beliau kunjungi. Ia telah berkecimpung dalam industri desain interior kurang lebih selama 14 tahun. Gaya elegan dan unik yang tercipta spesifik untuk para kliennya merupakan beberapa faktor di balik karir cemerlang yang dimiliki olehnya. Selain itu, ia juga memiliki lini brand home décor yang banyak terinspirasi dari pengalaman Katharine saat travelling.
arsitek wanita ini merupakan salah satu pendiri dari nieto sobejano arquitectos. dalam karirnya, beliau bersama dengan suaminya terkenal sebagai award-winning architect dengan beragam prestasi yang mereka raih dalam memenangkan beragam kompetisi desain berskala internasional. salah satu karya ikonisnya adalah madinat al zahara museum di cordoba, spanyol yang seakan membaur dengan topografi gurun sebagai lokasi dari bangunan ini.