Kota Whitby yang terdapat di dalam kawasan Yorkshire, Inggris ini merupakan kota kecil dengan suasana yang nyaman bagi semua kalangan umur.
Baca juga: Bangunan Bersejarah Saksi Bisu Royal Wedding Inggris
Lokasi yang berada di tepi laut menjadikannya pelabuhan bagi sejumlah kapal yang hendak singgah setelah berlayar.
Whitby dikenal sebagai salah satu pusat keagamaan yang membawa pengaruh signifikan pada zamannya, ditandai dengan adanya bangunan-bangunan peninggalan seperti gereja St. Mary dan Whitby Abbey. Keduanya terletak di puncak bukit bagian barat kota ini, atau disebut dengan West Cliff.
Baca juga: Baru dari Facebook, Pop-Up Cafe Sosialisasi di Inggris
Untuk mencapai area tersebut, pengunjung dapat mendaki 199 steps yang zaman dahulu dibangun sebagai ujian bagi keimanan mereka yang ingin beribadah.
Perjalanan tersebut kini terasa menyenangkan dengan menikmati pemandangan kota termasuk perumahan bergaya tradisional yang berdiri mengikuti kontur tanah yang berundak.
Kemegahan Whitby Abbey dan bangunan lainnya yang bergaya Gothic, menjadi inspirasi Bram Stoker dalam menciptakan novel horor yang mendunia berjudul “Dracula”.
Sekitar 16 kilometer dari kota Whitby terdapat sebuah kampung nelayan bernama Staithes. Dahulu dikenal sebagai salah satu pelabuhan tersibuk dengan 80 kapal yang berlalu-lalang setiap harinya, desa ini merupakan kawasan konservasi yang masih dijaga keasliannya.
Terdiri dari tujuh jalanan padat dengan pemukiman, setiap rumah di dalamnya diberi nama sesuai dengan perahu nelayan yang telah berlayar dari kota tersebut, seperti “Star of Hope”, “Rose of England” ataupun “True Love”. Desa ini terlihat masih mempertahankan komunitas nelayan yang tradisional dan hubungan yang erat antara warganya.
Benang merah yang menghubungkan kota Whitby dan desa Staithes ini adalah sejarah singgahnya salah satu penjelajah asal Inggris yang telah berhasil memetakan secara akurat wilayah Pasifik, termasuk New Zealand dan Australia.
Kapten James Cook yang sekarang dapat diakses informasinya melalui museum pribadinya ini mengawali karirnya di Staithes, lalu berpindah ke kota Whitby untuk mempelajari ilmu navigasi dan maritim secara lebih dalam.
Saat itu, berlayar dan memancing merupakan mata pencaharian utama di kota dan desa tersebut. Ikan menjadi salah satu makanan paling diminati semasa perang dunia, karena hasil tangkapan dapat dinikmati tanpa berjatah. Hingga saat ini, tradisi yang lekat dengan kota tersebut dapat dirasakan sendiri oleh wisatawan, fish and chips terbaik se-Britania Raya.