Firma arsitektur, Studio Gang, telah merancang proyek pertamanya, yaitu John W. Boyer Center di Paris. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat koneksi sosial dengan konsep kampus vertikal yang menggunakan kayu massal sebagai material utamanya untuk Universitas Chicago.


Bangunan akademis yang terletak di distrik ke-13 Paris ini dibuat dengan struktur hibrida dari kayu dan baja. Fasadnya dihiasi lebih dari 900 batang silinder fiberglass berlapis batu kapur yang berfungsi sebagai brise soleil untuk mengatur cahaya matahari.






Boyer Center dibangun di kawasan yang sedang berkembang, berdekatan dengan blok perumahan yang dirancang oleh Parc Architectes. Proyek ini dirancang untuk mendukung perluasan kegiatan penelitian Universitas Chicago di Eropa.


Terdapat atrium bertingkat yang berguna mengatur cahaya ke semua ruang dan menawarkan koneksi visual lintas program. Gedung ini juga bertujuan untuk memperkuat interaksi sosial, kolaborasi ilmiah, dan pertukaran budaya antara Universitas dan kota Paris.




Untuk mematuhi aturan di Paris yang mewajibkan bangunan publik menggunakan setidaknya 50% kayu atau bahan alami, Studio Gang merancang struktur hibrida dari kayu dan baja.


Bangunan ini didukung oleh pondasi beton dan kerangka baja, sementara dek kayu laminasi silang diletakkan di atas kerangka tersebut. Kombinasi ini memastikan bangunan kokoh secara struktural, sekaligus memenuhi aturan pemerintah.




Fasad universitas ini menggunakan batu kapur untuk menghadirkan elemen alami sekaligus menciptakan keselarasan visual dengan fasad bangunan lainnya di Paris. Studio Gang menjelaskan, bahwa semua batu kapur tersebut diambil dari tambang yang berjarak kurang dari 40 kilometer dari kota.


Setiap elemen fasad dilapisi batu kapur Lutetian, jenis batu yang menjadi dasar sebagian besar wilayah Paris dan telah digunakan sebagai bahan bangunan lokal sejak zaman dahulu. Batu kapur ini menghubungkan bangunan dengan kampus utama universitas di Chicago, di mana bahan ini juga digunakan secara luas, sekaligus mengaitkannya dengan sejarah Paris.




Bangunan ini terdiri dari dua blok, di mana blok sudut menjulang lebih tinggi, sementara blok yang lebih pendek terhubung melalui atrium di tengahnya.


Pintu masuk gedung mengarah ke lobi setinggi dua lantai yang terhubung ke halaman di tengah blok, serta ke atrium lantai lima. Atrium ini berfungsi sebagai akses utama ke seluruh gedung, dengan atap kaca miring untuk memaksimalkan cahaya alami.






Tangga berbentuk zig-zag melintasi atrium, sementara ruang kelas dan area penelitian yang menghadap atrium memanfaatkan cahaya dari skylight melalui jendela.


Perpustakaan, ruang kelas, dan laboratorium penelitian, menjadi ruangan tersebar di Gedung tersebut. Ketinggian lantai di kedua sisi atrium bervariasi menyesuaikan kebutuhan.




di atapnya juga terdapat ruang acara dengan dua lantai yang terhubung ke taman atap dengan tema keanekaragaman hayati. bangunan ini tidak hanya terhubung secara visual dengan infrastruktur paris melalui penggunaan batu kapur, tetapi juga secara struktural, karena memiliki koneksi ke sistem kereta bawah tanah paris.


studio ini juga memasang panel surya di atap untuk mengimbangi konsumsi energi gedung. desain ini sesuai dengan standar lingkungan kota paris untuk mengurangi jejak karbon bangunan sambil meningkatkan efisiensi energinya.




Teks oleh: Nisrina Zahrani
Sumber foto: Fabrice Fouillet