Toyota City Museum, yang terletak di jantung Kota Toyota, Jepang, telah diperluas oleh arsitek Shigeru Ban.
Museum ini bersebelahan dengan Museum Seni Kota Toyota, yang dirancang oleh arsitek Yoshio Taniguchi pada 1995.
Desain Ban menggabungkan elemen keberlanjutan dan inovasi arsitektural. Pola atap kayu di puncak museum melambangkan simbol Kota Toyota, memberikan sentuhan lokal dan identitas unik.
jika museum seni karya yoshio taniguchi menjadi mahakarya arsitektur modernis dengan dominasi logam dan kaca mewakili era kedua abad ke-20, toyota city museum justru tampil sebaliknya.
Baca Juga: Rasakan Kemewahan Menginap di Hotel Rancangan Kengo Kuma
Dengan penggunaan fasad yang dikelilingi oleh kayu museum ini tidak hanya mengedepankan estetika alami tetapi juga berkontribusi dalam memecahkan tantangan lingkungan yang menjadi tema utama pada abad ke-21.
Desain Toyota City Museum mengusung konsep terbuka dengan fasad kaca yang didukung oleh kolom berbentuk bintang yang meruncing ke atas. Kolom ini menopang atap kayu yang melindungi area teras luar ruangan.
jendela bulat di atap memberikan pencahayaan alami pada museum dan saat matahari menyinari jendela akan menciptakan pola yang memantul ke lantai, menyerupai pemandangan kota toyota.
Museum ini dibangun terhubung dengan Museum Seni Kota Toyota untuk memudahkan pengunjung untuk berpindah dari satu museum ke museum lainnya.
Toyota City Museum memamerkan sejarah kota Toyota yang dapat dilihat tengah ruangan dengan rak besar berlapis kaca.
Rak ini berfungsi sebagai bagian integral dari identitas museum dan juga berfungsi sebagai struktur inti bangunan yang dirancang untuk ketahanan bencana alam seperti gempa.
Baca Juga: Townhouse 110 Tahun ini Disulap Menjadi Restoran di Jepang
Pada area lain terdapat sebuah aula dengan langit-langit tinggi yang menampilkan struktur kayu bangunan secara terbuka. Aula ini dirancang sebagai tempat untuk mengadakan pameran dan lokakarya.
Toyota City Museum juga memiliki ruang khusus untuk anak-anak, yang dilengkapi dengan mainan kayu sesuai tema pameran yang memberikan pengalaman menarik dan edukatif.
Selanjutnya, area taman museum dirancang oleh arsitek lanskap Amerika, Peter Walker, yang menciptakan taman berkelanjutan yang tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan, mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan.