Plitur kayu sering kali menjadi sentuhan akhir yang menentukan keindahan dan daya tahan furnitur. Menariknya, penggunaan plitur tidak hanya soal estetika semata, melainkan juga menyimpan banyak manfaat praktis bagi keawetan perabot di rumah. Artikel ini akan membahas beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui sebelum mulai mengaplikasikannya.
1. Perlindungan dari Cuaca dan Goresan
plitur berfungsi melindungi kayu dari perubahan suhu dan kelembapan yang bisa menyebabkan retak atau mengerut. lapisan ini juga menahan goresan ringan akibat pemakaian harian, sehingga furnitur tetap terlihat rapi dan awet.
2. perlindungan dari rayap dan serangga
lapisan plitur menutup pori-pori kayu dan membuat permukaannya sulit ditembus rayap atau serangga kecil. dengan begitu, struktur kayu tetap kuat dan tidak mudah rapuh meski digunakan bertahun-tahun.
3. mempermudah perawatan kayu
permukaan kayu yang sudah diplitur jadi lebih halus dan tidak mudah menyerap kotoran. cukup dilap dengan kain lembap, kayu bisa kembali bersih tanpa perlu perawatan khusus.
4. mempertahankan tekstur asli
berbeda dari cat kayu, plitur tidak menutupi warna alami, melainkan menonjolkan serat dan pola kayu. hasilnya, furnitur terlihat lebih alami, elegan, dan menampilkan karakter khas material kayu.
baca juga: yuk simak 3 perbedaan pernis kayu dan plitur!
terdapat dua jenis cairan plitur kayu yang umum digunakan, yaitu shellac dan solvent based. masing-masing memiliki karakteristik serta keunggulan yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan jenis furnitur yang digunakan.
shellac atau dikenal juga sebagai sirlak, merupakan plitur alami yang berasal dari sekresi serangga betina laccifera lacca yang hidup di pohon ara di kawasan asia tenggara, china, dan india. cairan ini dilarutkan dalam alkohol dan menghasilkan lapisan berkilau dengan nuansa hangat serta kesan klasik pada furnitur. meski tampilannya menarik, jenis cairan plitur ini kurang tahan terhadap air, panas, dan goresan, sehingga kilapnya cenderung cepat pudar dan membutuhkan perawatan rutin agar tetap awet.
berbeda dengan shellac, solvent based adalah jenis plitur berbahan kimia yang menggunakan pelarut seperti tiner atau turpentin. plitur ini memberikan hasil akhir yang lebih keras dan tahan lama, cocok untuk furnitur luar ruangan atau area yang sering digunakan. plitur jenis ini memiliki aroma yang tajam sehingga disarankan untuk mengaplikasikannya di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
baca juga: 5 tips untuk merawat furnitur kayu di musim hujan
1. Persiapkan Permukaan Kayu dengan Baik
Sebelum mulai memplitur, pastikan permukaan kayu dalam kondisi bersih dan halus. Hilangkan sisa cat lama, noda, atau serat kasar menggunakan amplas. Setelah itu, bersihkan debunya dan pastikan kayu benar-benar kering agar lapisan plitur menempel sempurna.
2. Pilih dan Encerkan Plitur Sesuai Kebutuhan
Gunakan jenis plitur yang sesuai dengan furnitur yang akan dikerjakan. Shellac cocok untuk hasil alami di dalam ruangan, sedangkan solvent based lebih tahan lama untuk area luar. Encerkan plitur dengan pelarut yang tepat supaya mudah diratakan dan hasil akhirnya tidak menggumpal.
3. Aplikasikan Tipis dan Searah Serat Kayu
Gunakan kuas lembut atau kain katun bersih, lalu oleskan plitur tipis-tipis mengikuti arah serat kayu untuk mendapatkan hasil yang halus dan rata. Lapisan tipis justru lebih baik karena cepat kering dan mudah dikontrol saat proses berikutnya.
4. Ulangi Pelapisan dan Amplas Halus
Setelah lapisan pertama mengering, amplas kembali secara ringan menggunakan kertas amplas halus. Ulangi proses pelapisan dua atau tiga kali sampai warna dan kilau kayu muncul merata. Langkah ini membantu menciptakan hasil akhir yang mengkilap dan terlihat alami.
5. Keringkan dan Poles hingga Mengkilap
Biarkan furnitur mengering di tempat teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Setelah benar-benar kering, gosok perlahan dengan kain lembut atau wol bersih untuk memunculkan kilau alaminya. Hasilnya, permukaan kayu terlihat lebih hidup, rapi, dan elegan.