Paris kembali menjadi sorotan dunia arsitektur dengan pembukaan Fondation Cartier pour l’art contemporain di lokasi barunya di Place du Palais-Royal, bekas kompleks Grands Magasins du Louvre yang bersejarah. Fondation Cartier membuka bab baru: arsitektur Jean Nouvel menghadirkan museum yang bisa bergerak dan bernapas. Setelah 4 dekade hadir di Boulevard Raspail, institusi seni ini kini menempati bangunan abad ke-19 yang direstorasi dan ditransformasi oleh arsitek visioner Jean Nouvel, dengan pendekatan yang memadukan warisan, fleksibilitas, dan eksperimentasi ruang.






baca juga, sofa terinspirasi dari alam, ala jean nouvel


nouvel mempertahankan karakter klasik façade haussmann sambil menyuntikkan elemen mekanis di dalamnya. ia memperkenalkan lima platform raksasa yang dapat digerakkan naik-turun, memungkinkan galeri berubah wujud sesuai kebutuhan pameran. ruang pamer tak lagi statis, melainkan living machine yang memberi kebebasan bagi seniman dan kurator untuk bermain dengan skala, cahaya, dan ritme ruang. seperti kota paris itu sendiri, bangunan ini berdenyut, beradaptasi, dan selalu hidup.





sebagai pembukaannya, fondation cartier menghadirkan pameran “exposition générale” yang dikuratori oleh studio desain formafantasma. pameran ini merangkum lebih dari 600 karya dari 100 seniman, menelusuri empat dekade perjalanan koleksi fondation. tema yang diangkat pun beragam, mulai dari alam dan teknologi hingga materialitas dan fiksi masa depan menunjukkan bagaimana seni dan desain dapat menjadi refleksi atas dunia yang terus berubah.






kolaborasi antara nouvel dan formafantasma menciptakan pengalaman ruang yang tak hanya visual, tapi juga konseptual. dinding kaca besar membuka pandangan langsung ke kota, menghapus batas antara publik dan galeri. di sini, paris bukan hanya latar, melainkan bagian dari karya itu sendiri.


baca juga, fondation louis vuitton: mahakarya di tengah kota paris




Fondation Cartier versi baru ini adalah laboratorium ruang dan ide yang mempertanyakan ulang fungsi museum di era modern. Dalam tangan Nouvel, arsitektur menjadi medium yang lentur: menghidupkan masa lalu, merespons masa kini, dan memberi napas bagi masa depan seni.


Sumber foto: Marc Domage, Martin Argyroglo