Bayangkan sebuah hotel yang terletak di tengah kota besar mampu menghadirkan nuansa hutan tropis yang begitu imersif dengan paduan atmosfer perkotaan yang dinamis. Melalui renovasi terbarunya yang dilakukan oleh studio arsitek asal Jerman Studio Aisslinger, 25hours Hotel Bikini Berlin menawarkan pengalaman unik tersebut. Hotel yang berlokasi di kompleks modernis Bikini, Charlottenburg, Jerman kini tampil dengan ide-ide segar tanpa kehilangan identitas khasnya.
Desainer kawakan Jerman Werner Aisslinger kembali setelah satu dekade untuk memperbarui looks dari hotel ini. Sejak awal, visinya adalah menghadirkan sebuah urban jungle yang memadukan nuansa alami dengan urban secara seamless, sambil menonjolkan posisi hotel yang strategis menghadap Tiergarten, sebuah taman kota terbesar di Berlin sekaligus rumah bagi kebun binatang tertua di Jerman.
Menurut sang arsitek, bangunan hotel ini dapat dipandang memiliki dua sisi, sisi utara yang terinspirasi dari keindahan hutan, sementara sisi selatan merepresentasikan Asphaltjungle, yaitu hutan beton perkotaan. Konsep inilah yang terus dijaga hingga kini, bahkan setelah renovasi besar dilakukan.
Baca juga, 4 Pet Friendly Hotel di Jakarta yang Bagai Rumah Kedua
24hours Hotel telah menjadi tempat singgah favorit bagi warga maupun wisatawan berkat Monkey Bar yang ada di lantai teratas yang menawarkan keindahan panorama kota semenjak dibukanya pada tahun 2014. Dalam renovasi terbarunya, Aisslinger berusaha mempertahankan status ikonik tersebut, sekaligus menciptakan sebuah comfort zone baru yang kontras dengan arsitektur bangunan yang cenderung terkesan mentah.
Di lantai tiga, ruang publik ditata ulang dengan bahasa desain dua sisi. Material kasar digunakan pada area yang menghadap kota, sementara elemen alami bernuansa hijau mendominasi lounge, coworking space, dan area duduk di sisi utara. Jungle Lounge yang menghadap kebun binatang kini dihiasi hammock dan kursi rotan anyam, membuat suasana menjadi lebih relaxing. Sebaliknya, Nomad Bar di sisi selatan menampilkan bangku bata merah tanpa finishing, mengingatkan pada gaya improvisasi khas Berlin pasca perang, menciptakan nuansa yang lebih raw.
Baca juga, Gua Jadi Hotel Mewah? Ini 5 Tempat Staycation Ajaib!
Area kamar juga turut direnovasi. Tata letak yang dirancang baru menempatkan ranjang di pusat ruangan sehingga tamu bisa langsung menikmati pemandangan luas dari jendela panorama. Sofa built-in dengan balutan beludru corduroy di ujung ranjang menambah kenyamanan yang didambakan. Bahkan detail seperti kantong jaring ala pesawat untuk menyimpan barang pribadi hingga rak koper besar menggantikan lemari tradisional menjadi bagian dari desain fungsional.
Baca juga, Staycation Impian! 5 Hotel Cantik Ini Bikin Anda Terpukau
Kamar mandi juga tampil berbeda dengan konsep terbuka tanpa dinding maupun pintu. Dinding keramik hitam berkilau memberikan kesan berani, sementara bathub didesain ulang agar lebih berfungsi. Menariknya, bathtub yang digunakan bukan hanya hasil daur ulang Kaldewei, sebuah brand kamar mandi Jerman, tetapi juga berfungsi ganda sebagai speaker. Sistem suara ini memanfaatkan air untuk menghantarkan gelombang, sehingga menciptakan pengalaman menikmati musik yang unik, baik di atas maupun di dalam air.
Baca juga, The Standard, Singapore: Hotel Bagai Oasis di Tengah Kota
Dengan kombinasi desain inovatif, improvisasi khas Berlin, dan sentuhan keberlanjutan, 25hours Hotel Bikini Berlin menawarkan pengalaman menginap yang jauh lebih dari sekadar tempat beristirahat. Di sini, anda bisa merasakan atmosfer urban jungle yang segar sekaligus menikmati kenyamanan modern yang tak biasa.