Tahukah Anda bahwa desainer interior top asal New York merancang beberapa hotel ternama di Jakarta? Seperti St. Regis Residence dan Four Season Hotel Jakarta. Desainer interior cantik dan bertalenta itu adalah Alexandra Champalimaud.


Raffles Hotel, Singapura


The life of designer is a life of fight... Fight against the ugliness. Kutipan bernada satir dari mendiang desainer Massimo Vignelli itu memang cukup menggelitik. Tetapi memang itulah adanya, menjadi seorang desainer berarti berduet dengan keindahan. Apapun perspektif keindahan tersebut, tentu saja lahir dari buah pikir dan imajinasi berbaur akulturasi. Kompleksitas itulah yang tampak pada sosok Alexandra Champalimaud.





Waldorf Astoria Chengdu, Tiongkok


Mendirikan firma desain Champalimaud Design sejak 30 tahun lalu di Montreal, karyanya untuk Algonquin Hotel di kota New York berhasil memboyong penghargaan Gold Key Award.

Alexandra Champalimaud memang dikenal sebagai ‘Raja Midas’ terutama bidang hospitality maupun residensial. Karya-karyanya senantiasa kaya akan detail dan secara cerdas mengadaptasi bermacam kultur sebagai inspirasi.



Topping Rose House, New York


Four Seasons Hotel di Jakarta adalah salah satu torehan emas Champalimaud di mana ia menyusupi setiap sudut ruang hotel dengan sentuhan budaya Indonesia di era kolonial. Kekayaan alam Nusantara berupa rempah yang menjadi komoditas utama perdagangan internasional berabad silam dituangkan Champalimaud dengan begitu anggun.



The Stafford, United Kingdom




Dalam suatu perbincangan singkat dengan majalah CASA Indonesia beberapa waktu lalu, Champalimaud begitu lugas memaparkan setiap tapak hidup yang hingga kini menjadi saka karsa bagi dirinya.


Anda terlahir dari keluarga berdarah Portugis dan Inggris. Apakah kedua latar tersebut memberikan pengaruh tersendiri bagi karya-karya Anda?

Saya tumbuh di wilayah Cascais, Portugal dan kemudian melanjutkan sekolah di Inggris. Ketika itu saya dan orang tua sering berkendara mengelilingi daratan Eropa, singgah di perkebunan atau melihat katedral tua. Pengalaman masa kecil sangat melekat di dalam benak dengan segala keindahannya. Tidak dapat dipungkiri bila kenangan telah menjadi inspirasi tersendiri bagi saya ketika mendesain.



Tuscany Residence, Italia


Setelah 30 tahun mendirikan Champalimaud Design di Montreal, mengapa Anda memilih New York untuk berdomisili?



Siapa yang tidak memimpikan New York? Meskipun New York dikenal padat dan tidak pernah tidur, kota itu menyimpan pesona tersendiri. Ia layaknya saksi bisu perubahan zaman, dari masa industrial hinggal modernisme semua ada di sana dan New York seperti tidak pernah lupa untuk bersolek.



New York Palace, New York


Kami melihat karya-karya Anda amat dominan untuk perhotelan. Apakah bidang tersebut memang menjadi spesialisasi bagi Champalimaud Design?

Champalimaud Design memang fokus pada proyek-proyek hotel premium sekaligus residensial. Four Seasons Hotel di Jakarta merupakan salah satu karya teranyar yang saya sukai. Hotel-hotel lain seperti Toping Rose House, proyek restorasi untuk New York Palace, Hotel Bel-Air, The Waldorf Astoria, Gainsborough Bath Spa Hotel di Inggris juga merupakan karya yang seluruhnya memiliki ciri khas tersendiri.



The Hotel Bel-Air, Kalifornia


Sampai saat ini kami terus menjalin kerjasama dengan beberapa pengembang ternama di New York seiring meningkatnya kebutuhan properti di jantung Amerika Serikat tersebut.



Anda telah berkarya di tempat yang berbeda dengan latar belakang budaya yang tentunya juga beragam. Bagaimana mengekspresikan perbedaan tersebut dan menuangkannya pada desain-desain Anda?

Ini adalah satu poin yang membuat saya sangat menggilai desain interior. Setiap tempat di mana ia dibangun memiliki nafas, latar budaya, dan masyarakat yang sangat bervariasi. Kuncinya adalah saya harus melakukan riset, merasakan, menyentuh, dan berbaur dengan tempat tersebut sebelum mewujudkannya dalam desain. Because the purpose of design is to live it, to reach out eagerly and without fear for newer and richer experience...



Beverly Hills Hotel Bungalows, Los Angeles


Merasakan karya Anda untuk Four Seasons Hotel Jakarta menghadirkan pengalaman desain tersendiri dalam kemasan yang elegan. Apakah ada cerita unik di balik pengerjaannya?

Saya tahu Indonesia begitu kaya akan budaya. Namun saya ingin menoleh jauh ke belakang sebelum melihat kemajuan Indonesia saat ini. Oleh karena itu saya ingin mengajak pengunjung Four Seasons Hotel Jakarta untuk merasakan nuansa masa lalu di era kolonial di mana rempah-rempah menjadi primadona perdagangan dunia.



Four Season Hotel Jakarta, Indonesia


Anda dapat melihat sedikit potongan perjalanan sejarah bangsa Indonesia melalui detail buah pala, lada, cengkeh pada dinding yang berpadu dengan garis-garis bergaya French deco berwarna emas untuk menonjolkan aura kemewahan.



Lantas, bagaimana Anda melihat perkembangan desain di Indonesia saat ini?

Sebagai salah satu negara terbesar di Asia, saya mengetahui desainer-desainer Indonesia mulai unjuk gigi menampilkan kearifan budaya lokal yang diselaraskan dengan nafas modernisme. Itu merupakan satu langkah besar karena mempertahankan ciri khas dalam desain merupakan nilai yang paling krusial. Saya pun menerapkan orisinalitas bagi Champalimaud Design sebagai pijakan dalam berkarya. 



Green Leaf Niseko Village & Spa, Jepang


Teks dan wawancara oleh Prastia Putra
Foto teaser: Waldorf Astoria Chengdu, Tiongkok / Champalimaud Design
Sumber Foto: Dok. Champalimaud Design