Seniman ternama Eko Nugroho menyuguhkan jejak evolusi karya miliknya sejak tahun 2010 hingga 2018 dalam buku Contaminated Complaints.
Diproduksi oleh Distanz, buku ini hadir di Indonesia hanya sebanyak 300 eksemplar membuat monograf kedua milik Eko Nugroho ini sangat spesial dan dinanti-nanti para pencinta seni di Indonesia.
Berisi rentetan karya yang kerap mengintervensi beragam macam medium dalam mengutarakan kritik politiknya, buku ini turut menggandeng Adelina Luft, Tiffany Wood Arndt, dan Matthias Arndt sebagai editor serta dibanderol dengan nilai Rp. 3.000.000.
Baca juga, Lentera Eko Nugroho Menghiasi Children’s Biennale 2019
Buku edisi spesial ini turut dilengkapi bubuhan tanda tangan seniman serta sederetan merchandise khusus. Di antaranya adalah pouch unik yang di desain oleh Eko Nugroho, lalu embroidered painting berjudul Care to Save (2020), serta karya berupa silkscreen di atas kertas bertajuk We are The Mask (2020).
Turut menghadirkan percakapan antara Enin Supriyanto (kurator dari Art Jakarta 2019) dan Eko Nugroho di dalamnya, buku ini seakan ingin menyampaikan ke dunia akan intensi milik penggiat seni dalam menyikapi isu kehidupan sehari-hari.
Eko Nugroho pun turut berujar dalam sesi khusus peluncuran buku secara virtual pada 23 Juli 2020 bahwa karya-karya yang ia ciptakan seyogyanya merupakan refleksi akan zaman dan peristiwa pada masanya. Terutama yang berkaitan langsung dengan para seniman baik dalam skala domestik maupun global.