Bagi rumah dengan lahan terbatas atau rumah mini, seringkali area living dibuat tanpa sekat untuk menciptakan kesan ruangan yang luas.
Mulai dari ruang keluarga, ruang makan, hingga dapur dibuat menyatu di dalam satu ruangan besar sehingga aktivitas keluarga sebagian besar juga terjadi di dalam ruangan tersebut.
meski terlihat sederhana, menyatukan ruang keluarga dan dapur tidak selamanya mudah. ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar area living anda tetap terlihat minimalis dan indah.
melalui proyek terbarunya, bn indah iii house, dionisius riandy, founder dari revisionode architects & engineering berbagi pengalaman tentang tips merancang ruang keluarga yang menyatu dengan dapur nan indah dan baik.
rumah dua lantai dengan luas bangunan 200 meter persegi dan luas tanah 125 meter persegi ini memiliki dimensi persegi yang terdiri dari foyer, area living, hingga ke ruang belakang.
baca juga: art deco & compact, desain rumah kecil seorang desainer
karena area living menyatu dan menjadi pusat beraktivitas bagi semua anggota keluarga, sirkulasi udara yang baik merupakan aspek paling penting untuk membuat penghuni dapat merasa nyaman.
di dalam proyeknya, riandy merancang denah layout terbuka di mana arus sirkulasi udara linear dapat masuk melalui halaman depan dan keluar dari ruang belakang.
suasana sejuk memang sudah terasa lewat pengaplikasikan taman minimalis yang terdiri dari batu koral putih dengan kombinasi rumput gajah mini, lalu tanaman palem merah, bonsai cemara jarum, dan lidah mertua.
dari situ, udara masuk melalui foyer dengan nuansa natural lalu menuju ruang keluarga dan ruang belakang yang terbuka.
agar tidak terlihat berat sebelah, mood warna antara ruang keluarga dan dapur juga harus dibuat seimbang. di dalam konteks ini, keseimbangan dua ruangan tersebut ditampilkan melalui berpadunya material kayu dan marble.
baca juga: kenali tanaman rambat ini, solusi praktis rumah cantik
elemen kayu yang menguarkan nuansa natural sudah terlihat pada foyer yang mengaplikasikan kisi-kisi multipleks lapis hpl dengan alumunium sebagai rangkanya.
kisi-kisi tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pembatas privasi antara foyer yang digunakan untuk menerima tamu dengan ruang keluarga, tetapi juga sebagai lemari penyimpanan sepatu bagi pemiliknya.
masuk ke ruang keluarga, dinding menggunakan hpl motif marmer menjadi latar untuk credenza tv bermaterialkan multipleks hpl dengan kaca dan alumunium sebagai tempat penyimpanan.
Multipleks HPL bernuansa sama juga muncul pada kabinet dapur agar kesan seamless dapat tercipta. Pada bagian table top dan backsplash, Riandy menggunakan granit dan kaca hitam riben atas permintaan klien yang tidak suka melihat noda.