Masyarakat Tionghoa punya sejarah panjang 5000 tahun lalu tentang praktik kuliner yang menakjubkan. Diaspora membuat masakan masyarakat Tionghoa banyak digunakan juga di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Tentu saja, bicara kuliner Tiongkok, Medan adalah juaranya. Kali ini CASA Indonesia merekomendasikan 5 kuliner khas Tionghoa di Medan yang bisa membuat perut Anda senang dan lidah bergoyang.
bakmi merupakan bahan makanan utama bagi masyarakat tionghoa. bahkan setiap daerah memiliki bakmi dengan varietas bentuk dan ketebalan yang berbeda juga.
di medan, tepatnya di jalan gwangju, anda bisa menemukan kedai bakmi legendaris, bakmi hock seng. kedai yang sudah dibangun sejak 1932 ini menyajikan menu seperti mie kuning, kwetiau, dan bihun.
baca juga: patut dicoba! sudut kuliner segar di jakarta utara
bakmi hock seng menjadi spesial karena menyajikan bakmi dengan tambahan panganan hasil laut seperti udang, kepiting, dan bakso ikan yang sedap.
‘tau kua’ dalam bahasa tiociu adalah ‘tahu’ dan ‘he ci’ berarti ‘rempeyek udang’. sesuai namanya, tau kua he ci merupakan makanan tahu dengan lauk serba udang yang disiram dengan saus manis khusus di atasnya.
jika anda pecinta panganan berbahan bebek, anda harus menyempatkan diri datang ke bihun bebek akien di komplek sekip indah.
anda akan disajikan sup rebusan daging bebek lengkap dengan tulang-tulangnya, serta rempah-rempah herbal yang menyehatkan. tidak lupa juga tambahan baso udang dan braised pork membuat bihun bebek akien adalah panganan yang spesial.
cha sio atau charsiu merupakan cara penyajian barbecued pork yang khas dari cantonese. di medan, ada kedia cha sio yang layak didatangi di jl. dagan, yani agu sio bak pui
baca juga: ragam kuliner prancis di porto bistreau jakarta
selain dagingnya, kedai ini juga terkenal dengan usus yang tidak amis dan paikut yang lembut dan manis (potongan daging yang diberi tepung).
Lau Shu Fan adalah mie yang terbuat dari tepung beras. Mie tersebut memiliki ukuran seperti butiran beras yang panjang serta bertekstur kenyal. Rasanya juga hampir sama dengan kwetiau.
Lau Shu Fan seringkali memakai tambahan suwiran ayam kecap dan daun bawang di atasnya, lalu disajikan di atas wadah claypot dan dinikmati selagi panas.